Translate

Kamis, Mei 11, 2017

Ahok, Sebuah Keniscayaan

Dua hari belakangan ini, semua media ramai membicarakan Hasil Vonis Tersangka Penistaan Agama dan Gubernur Non Aktif DKI Jakarta Bpk. Basuki Tjahaya Purnama atau lebih akrab disapa Ahok. Betapa tidak Vonis Majelis Hakin Pengadilan Jakarta Utara menjatuhkan Vonis yang lebih berat dari tuntutan Jaksa yaitu menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara.

Dukungan yang bermunculan setelah Ahok divonis bersalah pun bermunculan, aksi simpatik tersebut tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, namun merebak sampai ke seluruh Indonesia dengan tema yang sama, menuntut pembebasan Sang Fenomenal.

Mengapa Fenomenal ?
Siapa sangka seorang dari Minoritas Indonesia bisa menjadi Gubernur di Wilayah Ibu Kota Negara Indonesia, Buntut perkataan Ahok dalam kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu yang di unggah ke media sosial oleh Buni Yani ternyata berbuntut panjang.

Terlepas dari permasalahan yang menerpa Sang Mantan Gubernur, namum perlu diakui juga sosok seperti Ahok sangat di perlukan untuk kemajuan Bangsa ini, Keras dan Tegas menjadi Ciri Khas, kekurangan yang dimili Ahok menjadi cermin diri manusia yang tidak lepas dari khilaf dan salah, namun di balik ini semua ada banyak hal positif yang bisa kita ambil tanpa perlu menjadi Hakim-hakim lainnya terutama di Media Sosial yang bisa memicu perpecahan NKRI.


Karena belakangan isu SARA menjadi sangat kental dalam berbagai Aspek Kehidupan di Indonesia, Kasus Ahok ini bila tidak disikapi dengan bijak akan bisa membawa bara api dalam keutuhan NKRI yang kapan saja dapat tersulut dan terbakar.

Berbagai macam reaksi yang muncul hendaknya dimaknai dan disikapi dengan kepala dingin, karena setiap ada Pro akan disertai dengan Kotra sehingga tidak terjadi gesekan yang tidak diperlukan.


Mari kita jaga selalu Toleransi antar Umat Beragama di Indonesia.